4 Langkah Membuat Product Backlog

Product backlog

Product backlog adalah daftar terurut yang berisi tugas, fitur, atau PBIs (Product Backlog items) yang perlu diselesaikan sebagai bagian dari roadmap yang lebih besar.

Pembuatan produk dimulai dari sebuah ide, dan membutuhkan tim yang berdedikasi untuk menciptakan sesuatu yang istimewa. Bahkan, iPhone yang terkenal pun dulunya hanya sebuah prototipe yang menjadi populer berkat tim yang tepat. Ketika mengelola tim Scrum, menjaga keteraturan sangat penting untuk keberhasilan produk.

Bagaimana tim pengembang dapat tetap terorganisir dan mencapai tujuan mereka? Dengan daftar tugas yang teruji dan terpercaya. Product backlog pada dasarnya adalah daftar tugas khusus. Jika tim Anda menggunakan metodologi Agile, product backlog dapat membantu Anda memecah proyek dan inisiatif untuk menentukan tugas mana yang paling penting.

Baca terus untuk mengetahui apa yang termasuk dalam product backlog dan cara membuatnya.

Apa itu Product Backlog?

Product backlog adalah daftar prioritas item kerja atau fitur yang membantu Anda mencapai tujuan produk dan menetapkan ekspektasi di antara tim. Secara umum, setiap produk yang sedang dikembangkan sebaiknya memiliki product backlog yang didedikasikan. Demikian pula, setiap product backlog sebaiknya memiliki tim proyek yang dikhususkan.

Terkadang, terdapat beberapa product backlog dengan beberapa tim yang bekerja pada satu produk besar. Sebagai contoh, Adobe Creative Cloud adalah produk “paying” yang mencakup produk-produk kecil seperti Photoshop, Illustrator, dan After Effects. Masing-masing produk ini memiliki product backlog dan tim pengembangan tersendiri.

Anda membuat product backlog dari roadmap produk, yang menjelaskan rencana aksi untuk evolusi produk. Pengembang menggunakan tugas-tugas dalam product backlog untuk mencapai hasil yang diinginkan secepat mungkin.

Siapa yang Menggunakan Product Backlog?

Meskipun tim pengembangan mana pun dapat menggunakan product backlog, ini paling sering digunakan oleh tim Agile dan Scrum untuk mengorganisasi dan memprioritaskan pekerjaan. Namun, setiap kerangka kerja mengelola backlog dengan cara yang sedikit berbeda.

  • Dalam product backlog Agile, tugas bersifat fleksibel dan terus diperbarui seiring munculnya user stories, epics, atau technical debt. Product backlog dalam Agile adalah dokumen dinamis dan hidup, dengan tugas yang diprioritaskan oleh product owner untuk berfokus pada item backlog bernilai tinggi. Fleksibilitas ini sering dipadukan dengan kerangka kerja seperti Kanban, di mana pembaruan terjadi secara terus-menerus tanpa siklus sprint yang ketat.
  • Sebaliknya, dalam kerangka kerja Scrum, product backlog adalah daftar yang lebih terstruktur yang secara hati-hati dipelihara oleh scrum product owner. Selama setiap rapat perencanaan sprint, item yang dipilih dipindahkan dari backlog terurut ini ke dalam sprint backlog, di mana tim Scrum fokus menyelesaikannya selama sprint. Sesi penyempurnaan backlog secara berkala memastikan backlog tetap diperbarui dan selaras dengan tujuan produk.

Pada akhirnya, baik digunakan dalam Scrum maupun Agile, manajemen product backlog yang efektif sangat penting untuk mendorong kemajuan dan memberikan nilai.

Apa yang Ada di Dalam Product Backlog?

Product backlog umumnya mencakup fitur, perbaikan bug, technical debt, dan akuisisi pengetahuan. Item-item ini adalah bagian kerja yang belum diselesaikan untuk sebuah produk.

  1. Fitur (user stories)
    Fitur, juga dikenal sebagai user story, adalah fungsi dari produk yang dianggap bernilai oleh pengguna. Fitur dapat berupa kompleks (epics) atau sederhana. Membuat peta cerita (story map) dapat membantu tim Anda menentukan apa yang paling dibutuhkan pengguna.
  2. Bug Fixes
    Perbaikan bug cukup jelas, dan tim Scrum Anda harus menangani ini dengan cepat untuk menjaga integritas produk. Beberapa bug mungkin cukup penting untuk mengganggu sprint saat ini, sementara yang lain dapat menunggu hingga sprint berikutnya. Sebagai aturan umum, simpan bug di bagian atas product backlog agar tim Anda tidak melupakannya.
  3. Technical Debt
    Technical debt seperti utang finansial yang “mengakumulasi bunga” jika diabaikan. Ketika pengembang menunda pekerjaan teknis ke bagian bawah product backlog, pekerjaan tersebut menumpuk dan menjadi lebih sulit untuk diselesaikan. Manajemen backlog yang efektif dapat mencegah penumpukan technical debt. Ketika tim Anda tetap terorganisir dan menangani pekerjaan teknis dalam langkah-langkah kecil setiap hari, Anda lebih kecil kemungkinannya untuk menghadapi beban besar di kemudian hari.
  4. Akuisisi Pengetahuan
    Akuisisi pengetahuan melibatkan pengumpulan informasi untuk menyelesaikan tugas di masa depan. Pada dasarnya, ini adalah tahap penelitian. Ketika Anda mengidentifikasi fitur yang memerlukan lebih banyak penelitian, Anda membuat tugas akuisisi pengetahuan seperti prototipe, eksperimen, atau proof-of-concept untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.

4 Langkah Membuat Product Backlog

Product backlog lebih dari sekadar daftar tugas sederhana—ini adalah tempat untuk memecah tugas-tugas kompleks menjadi serangkaian langkah dan mendistribusikannya ke anggota tim. Ikuti empat langkah berikut untuk mengembangkan product backlog yang efektif.

  1. Buatlah Product Roadmap
    Product Roadmap adalah fondasi untuk product backlog. Tim Anda harus membuat roadmap terlebih dahulu, yang kemudian akan menjadi rencana aksi untuk bagaimana produk Anda akan berkembang. Roadmap adalah visi untuk pengembangan produk jangka panjang, tetapi juga bisa berkembang seiring waktu.
  2. Daftar Item Product Backlog
    Dengan Product Roadmap sebagai panduan, tim Anda dapat mulai membuat daftar item product backlog. Item-item ini harus mencakup baik item prioritas tinggi maupun ide-ide yang lebih abstrak. Selama fase ini, Anda juga perlu berkomunikasi dengan pemangku kepentingan dan mendengarkan ide-ide mereka untuk perbaikan produk. Jika Anda menggunakan metode Agile, percakapan ini dapat diatur sebagai bagian dari rapat perencanaan sprint.
  3. Prioritaskan Backlog Anda
    Setelah tim Anda mencantumkan semua item product backlog, urutkan dan prioritaskan tugas-tugas yang paling penting. Anda dapat mengidentifikasi item prioritas utama dengan menempatkan pelanggan sebagai fokus utama dan mempertimbangkan item mana yang memberikan nilai paling besar bagi mereka.
  4. Perbarui Secara Berkala
    Saat tim Anda bekerja melalui product backlog, ingatlah bahwa ini adalah dokumen hidup. Anda dapat terus menambahkan item ke backlog dan memprioritaskan atau menyempurnakannya seiring kemajuan pekerjaan.

Cara Memprioritaskan Item Product Backlog

Komponen penting dari manajemen product backlog adalah memprioritaskan tugas. Sebagai Scrum Master, Anda harus memahami secara mendalam fitur-fitur baru yang diinginkan oleh pemangku kepentingan dalam produk. Berikut adalah beberapa strategi untuk memprioritaskan item dalam backlog:

  1. Sempurnakan Item Pproduct Backlog
    Sebelum memprioritaskan, Anda perlu mendefinisikan backlog Anda. Tambahkan detail seperti deskripsi, ukuran, dan tujuan atau metrik yang terkait.
  2. Organisir Tugas Berdasarkan Urgensi dan Kepentingan
    Saat menyempurnakan backlog, cobalah mengorganisasikan tugas berdasarkan urgensi dan kepentingan. Tim harus memprioritaskan item product backlog yang meningkatkan fungsi produk sekaligus pengalaman pengguna.
  3. Tangani Tugas yang Kompleks Terlebih Dahulu
    Tim Anda mungkin merasa terpancing untuk menyelesaikan tugas sederhana terlebih dahulu agar dapat menghapusnya dari product backlog dan memperpendek daftar, tetapi ini adalah bentuk manajemen proyek yang kurang efisien. Karena product backlog akan terus berkembang, menangani tugas yang kompleks terlebih dahulu seringkali menjadi yang paling efektif.
  4. Selesaikan Tugas dalam Sprint yang Fokus
    Tim Agile bekerja dalam sprint yang fokus untuk menyelesaikan pekerjaan, dan metode ini sangat efektif untuk produktivitas. Pada akhir setiap sprint, product owner dan pemangku kepentingan dapat menghadiri sprint review (sesi tinjauan) bersama Anda dan tim pengembang untuk memastikan semuanya sesuai rencana.
  5. Komunikasikan dengan Tim Anda
    Komunikasi antar anggota tim adalah bagian penting dari prioritas product backlog. Untuk berhasil menyaring backlog dan menyelesaikan item dalam waktu yang wajar, Anda dan tim Anda harus bekerja sama dan mengikuti panduan Scrum.

Apa Saja Manfaat Product Backlog?

Product backlog membantu tim Anda bekerja layaknya mesin yang terorganisir dengan baik, meningkatkan koordinasi dan kolaborasi. Ini menjadi alat utama untuk komunikasi, memastikan semua anggota tim sejalan dengan tujuan dan harapan yang telah ditetapkan.

Karena semua pekerjaan terkait produk mengalir melalui product backlog, backlog ini memberikan dasar untuk perencanaan iterasi. Saat tim Anda memprioritaskan tugas dengan panduan dari product owner, mereka juga menentukan seberapa banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam blok waktu tertentu. Blok waktu ini dikenal sebagai iterasi atau sprint.

Selain itu, product backlog mendukung pengembangan tim Agile dengan mendorong lingkungan kerja yang fleksibel namun produktif. Tugas-tugas dalam product backlog tidak bersifat tetap, dan tim menyusun prioritas berdasarkan tingkat kepentingan sebelum memutuskan tugas mana yang akan dikerjakan terlebih dahulu.

Anda ingin membangun aplikasi dengan metode pengembangan dan manajemen proyek yang andal? Segera hubungi NEXT-IT dengan cara klik tautan ini untuk berkonsultasi lebih lanjut secara GRATIS. Sampai berjumpa!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *