7 Tantangan Rekrutmen Paling Umum dan Cara Mengatasinya

Rekrutmen

Seorang motivator dan pebisnis terkenal asal Amerika, Zig Ziglar, pernah berkata, “Anda tidak membangun bisnis—Anda membangun orang-orang (tim)—dan kemudian tim tersebut yang membangun bisnis Anda.” Rekrutmen adalah langkah pertama dalam ‘membangun tim Anda.’ Ini memiliki dampak signifikan terhadap produktivitas, pertumbuhan, keberlanjutan, dan kesuksesan jangka panjang perusahaan Anda.

Bisnis Anda tidak akan bisa mencapai apapun tanpa tim yang tepat. Karyawan Anda adalah aset paling berharga, dan rekrutmen membantu memilih siapa yang akan berkontribusi pada visi dan misi perusahaan Anda. Mempekerjakan orang yang tepat dibandingkan dengan orang yang salah juga sangat memengaruhi budaya perusahaan Anda, yang pada akhirnya memengaruhi semangat kerja karyawan, produktivitas, dan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Karyawan yang sejalan dengan nilai dan tujuan organisasi akan lebih loyal, produktif, dan terlibat aktif. Proses rekrutmen yang efektif membantu Anda menemukan karyawan terbaik yang sesuai dengan budaya dan nilai-nilai perusahaan serta memberikan kontribusi yang berharga bagi keuntungan perusahaan.

Namun, saat ini, segalanya berubah dengan cepat dengan adopsi AI, nilai-nilai pencari kerja yang terus berkembang, ketidakpastian ekonomi, dan pasar kerja yang kompetitif. Akibatnya, perekrut harus menghadapi berbagai tantangan dalam mengpengakuisisian talent yang perlu diatasi untuk memperbaiki proses rekrutmen mereka dan memengaruhi masa depan organisasi mereka.

Mari kita telusuri lebih dalam 7 tantangan rekrutmen paling umum yang melanda pasar kerja saat ini dan melakukan eksplorasi beberapa solusi praktis yang dapat diterapkan oleh tim HR Anda untuk mengatasinya.

1. Menemukan Kandidat yang Berkualitas

Dengan adopsi teknologi yang cepat dan lanskap bisnis yang terus berkembang, banyak industri menghadapi kekurangan keterampilan. Perusahaan kesulitan menemukan kandidat berkualitas yang sesuai dengan posisi yang kosong. Bahkan ketika kandidat yang memenuhi syarat telah tersedia, perekrut mengalami tantangan dalam menarik mereka untuk melamar dan menerima tawaran pekerjaan.

Solusinya:

Para ahli dalam layanan HR untuk startup SaaS menyarankan bahwa langkah pertama untuk mengakses lebih banyak kandidat berkualitas adalah memahami dengan jelas persyaratan pekerjaan dan keterampilan yang dibutuhkan. Ini akan membantu Anda menyusun deskripsi pekerjaan dan iklan yang akurat, sehingga menarik kandidat yang sesuai dengan peran tersebut. Dengan pemahaman yang jelas tentang apa yang Anda cari, Anda juga dapat melakukan pencarian Boolean khusus untuk menemukan kandidat pasif yang bisa Anda hubungi langsung.

Para spesialis juga mengatakan bahwa pendekatan rekrutmen berbasis keterampilan, yang mengutamakan keterampilan teknis dan non-teknis dibandingkan kualifikasi tradisional dan pengalaman, akan memperluas kelompok kandidat Anda. Dengan menghilangkan persyaratan pendidikan dan pengalaman, Anda bisa mengakses kelompok kandidat yang sering diabaikan, yang dapat mengembangkan keterampilan yang ada dan tumbuh dalam peran tertentu.

2. Membangun Citra Perusahaan yang Kuat

Laporan statistik rekrutmen tahun 2022 menyebutkan bahwa 68% generasi milenial mengunjungi halaman perusahaan potensial untuk memahami citra mereka sebagai pemberi kerja. Banyak perusahaan belum menyadari pentingnya budaya perusahaan dan pengalaman kerja bagi pencari kerja. Citra pemberi kerja Anda, yang menggambarkan seperti apa bekerja di perusahaan Anda, dapat membuat Anda menonjol dan membantu menarik talenta terbaik.

Solusinya:

Bagaimana Anda menggambarkan perusahaan Anda melalui media sosial, ulasan online, atau jaringan akan membuat Anda menonjol. Diskusikan secara terbuka mengenai budaya dan nilai-nilai perusahaan Anda untuk memberikan gambaran tentang bagaimana rasanya bekerja bersama Anda. Karyawan Anda adalah pendukung terbesar, jadi ciptakan budaya kerja yang terbuka.

Di sinilah proposisi nilai karyawan (Employee Value Proposition/EVP) Anda juga bisa membantu. EVP mencakup manfaat dan keunggulan bekerja di perusahaan Anda, yang membentuk citra perusahaan Anda dan bagaimana talenta terbaik memandang Anda. Tentukan dan integrasikan EVP unik Anda ke dalam setiap aspek proses rekrutmen dan pengalaman karyawan. EVP Anda akan membantu memasarkan citra perusahaan, memposisikan Anda sebagai pilihan utama, dan mendorong lebih banyak kandidat berkualitas untuk memilih Anda daripada perusahaan lain.

3. Keterbatasan Waktu dan Sumber Daya

Proses rekrutmen yang panjang dan rumit dapat merusak pengalaman kandidat dan membuat Anda kehilangan kandidat berkualitas, karena pencari kerja biasanya melamar ke beberapa perusahaan sekaligus. Jika terlalu lama mengambil keputusan, kandidat pilihan Anda mungkin menerima tawaran lain sebelum proses Anda selesai. Proses rekrutmen yang lama juga bisa mahal karena semakin lama prosesnya, semakin banyak sumber daya yang digunakan. Selain itu, posisi yang kosong lebih lama dapat memengaruhi produktivitas.

Solusinya:

Optimalkan proses rekrutmen Anda dengan perencanaan dan pemanfaatan teknologi. Buat proses rekrutmen yang sederhana namun efektif, dengan sedikit tahapan wawancara dan langkah yang tidak perlu. Kembangkan basis data talenta dari siklus rekrutmen sebelumnya sehingga Anda tidak perlu memulai dari awal setiap kali ada posisi yang kosong.

Alat digital dan AI juga dapat membantu mengoptimalkan dan mempercepat proses rekrutmen Anda. Misalnya, para spesialis dalam outsourcing HR untuk perusahaan SaaS mengandalkan sistem pelacakan pelamar (Applicant Tracking Systems/ATS) dan perangkat lunak otomatisasi untuk menganalisis resume, membuat shortlist aplikasi, mempersonalisasi komunikasi, menjadwalkan wawancara, dan banyak lagi.

4. Memprioritaskan Keberagaman dan Inklusi

Statistik menunjukkan bahwa 67% pencari kerja menghargai keberagaman di tempat kerja, dan 85% CEO percaya bahwa manfaat utama dari membangun budaya perusahaan yang beragam dan inklusif adalah peningkatan keuntungan yang dialami bisnis mereka. Meskipun banyak perusahaan fokus pada keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (Diversity, Equity, and Inclusion/DEI), ini masih menjadi salah satu tantangan pengakuisisian talenta yang paling umum bagi beberapa perusahaan. Strategi DEI yang tidak efektif dapat menyebabkan praktik rekrutmen yang bias, merusak citra pemberi kerja, dan menghalangi talenta terbaik untuk melamar atau menerima tawaran di perusahaan Anda.

Solusinya:

Ciptakan strategi DEI yang kuat yang menyebar ke seluruh organisasi Anda dan menjadi modus operandi dalam setiap hal yang Anda lakukan, terutama dalam rekrutmen. Dalam hal ini, dorong kandidat dengan latar belakang yang beragam untuk melamar dengan mencantumkan ini dalam deskripsi pekerjaan Anda, serta lakukan upaya bersama untuk meninjau aplikasi dengan mempertimbangkan DEI.

Ambil langkah untuk mengurangi bias yang tidak disadari dengan memberikan pelatihan yang relevan kepada perekrut Anda dan melibatkan beberapa orang dalam proses wawancara. Ini akan memastikan bahwa Anda memiliki perspektif yang beragam tentang setiap kandidat, tidak dipengaruhi oleh bias internal, dan merekrut secara adil.

5. Mengatasi Kekurangan Keterampilan

Seperti disebutkan sebelumnya, pasar kerja saat ini mengalami kesenjangan yang nyata antara keterampilan dan lowongan pekerjaan. Kebutuhan keterampilan baru muncul setiap hari, dan perusahaan kesulitan mengikuti permintaan yang terus berkembang. Ini memunculkan tantangan dalam menemukan kandidat berkualitas untuk mengatasi kekurangan keterampilan tersebut.

Solusinya:

Sekali lagi, ini menyoroti pentingnya pendekatan berbasis keterampilan dalam rekrutmen dan layanan HR untuk startup SaaS dan industri lainnya. Tim rekrutmen dapat mengatasi tantangan ini dengan mengidentifikasi kesenjangan keterampilan dalam organisasi mereka dan memikirkan ulang strategi manajemen talenta untuk mengatasinya. Mereka juga dapat memanfaatkan mobilitas internal, memungkinkan karyawan saat ini untuk meningkatkan keterampilan dan mengeksplorasi peran baru.

Para ahli merekomendasikan untuk beralih ke kelompok talenta non-tradisional, seperti job boards yang mendukung perempuan, veteran, orang dari kelompok minoritas, dan mereka yang tidak memiliki akses ke peluang pendidikan dan pengalaman kerja tradisional. Ini menunjukkan komitmen kuat terhadap DEI dan memperluas kelompok talenta Anda kepada orang-orang dengan sikap dan semangat yang diperlukan untuk belajar dan berkembang.

6. Membangun Pengalaman Kandidat yang Positif

Di pasar kerja saat ini, kandidat memiliki lebih banyak kekuatan daripada sebelumnya. Di banyak industri, kandidat berkualitas menerima penawaran dari beberapa perusahaan, dan pengalaman rekrutmen mereka memainkan peran penting dalam keputusan akhir mereka. Karena faktor-faktor seperti keterbatasan waktu, tekanan tinggi, dan volume aplikasi yang besar, perekrut sering mengabaikan pengalaman kandidat, yang pada akhirnya berkontribusi pada fenomena ‘ghosting’. Jika seorang kandidat menarik aplikasinya, perusahaan Anda akan kehilangan talenta terbaik.

Solusinya:

Survei menunjukkan bahwa 81% kandidat setuju bahwa komunikasi yang teratur dan terbuka secara signifikan meningkatkan pengalaman mereka sebagai kandidat. Deskripsi pekerjaan yang spesifik, proses rekrutmen yang lebih singkat, komunikasi yang terbuka dan transparan, serta empati dapat membantu meningkatkan pengalaman kandidat. Kandidat yang merasa dihargai dan dihormati lebih mungkin menerima tawaran Anda atau melamar kembali di masa depan.

7. Memanfaatkan Teknologi dan Otomasi

Adopsi teknologi dan otomasi ke dalam proses rekrutmen tetap menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi perusahaan. Sebagian besar tim internal kurang memiliki pengetahuan dan pelatihan untuk memilih alat terbaik sesuai kebutuhan mereka dan memanfaatkannya secara efektif. Akibatnya, tim-tim ini masih terbebani oleh proses manual yang rumit, kehilangan kandidat karena komunikasi yang tidak efektif dan proses rekrutmen yang panjang, serta merusak citra pemberi kerja.

Solusinya:

Manfaatkan teknologi untuk memaksimalkan dampak proses rekrutmen Anda. Otomatiskan tugas-tugas berulang untuk menyederhanakan proses rekrutmen dan meningkatkan pengalaman kandidat. Gunakan perangkat lunak analitik data dan AI untuk menjaga laporan yang akurat, mengumpulkan wawasan, melakukan perbaikan, menyusun deskripsi pekerjaan dan komunikasi yang disesuaikan, serta menemukan talenta terbaik. Bekerja sama dengan para ahli outsourcing HR untuk perusahaan SaaS guna mendapatkan akses ke alat digital terbaru serta pelatihan yang diperlukan untuk menggunakannya secara efektif.

Kesimpulan

Lanskap ekonomi, teknologi, dan sosial yang berubah dengan cepat juga memengaruhi dunia rekrutmen. Perekrut menghadapi tantangan yang menghambat proses mereka dan berdampak pada pertumbuhan serta kesuksesan organisasi mereka. Dengan panduan ini, tim rekrutmen Anda diperlengkapi untuk mengatasi tantangan-tantangan paling umum yang mungkin mereka hadapi saat ini. Dengan memanfaatkan teknologi, mengadopsi pendekatan rekrutmen berbasis keterampilan, dan memikirkan ulang strategi rekrutmen Anda, Anda dapat menonjol, menarik talenta terbaik, dan membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Anda membutuhkan tenaga ahli IT yang terjamin kualitas dan performanya dengan kontrak kerja yang fleksibel? Kami NEXT-IT, hadir sebagai salah satu perusahaan outsourcing yang bisa menyediakan tenaga kerja IT Profesional mulai dari level junior hingga senior. Konsultasikan kebutuhan tenaga ahli IT Outsourcing Anda sekarang juga secara GRATIS di sini!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *