
Relasi atau koneksi Anda memang dapat membuka pintu peluang di dunia kerja profesional, namun keterampilan pun penting jika Anda ingin membangun karir yang sukses.
Secara umum, keterampilan di tempat kerja dapat dibagi menjadi dua kategori: hard-skill dan soft-skill. Namun, apa perbedaan antara keduanya? Dan apakah yang satu lebih penting daripada yang lain? Berikut ini hal-hal yang harus diketahui oleh para pekerja dan pencari kerja.
Apa itu Hard-skill?
Hard-skill atau biasanya disebut keterampilan teknis adalah kemampuan konkret yang dapat Anda cantumkan di CV Anda, seperti bahasa pemrograman, analisis data, atau desain grafis. Dengan kata lain, keterampilan teknis adalah keterampilan terukur yang Anda peroleh melalui pendidikan, pelatihan, atau pengalaman langsung yang menjadikan Anda ahli di suatu bidang.
Misalnya, jika Anda seorang akuntan, keterampilan teknis yang Anda butuhkan untuk unggul dalam pekerjaan Anda mungkin mencakup neraca keuangan, pelaporan keuangan, pengetahuan tentang prinsip akuntansi, atau kemahiran dalam Microsoft Office. Jika Anda seorang pekerja konstruksi, keterampilan teknis Anda dapat mencakup perpipaan, pertukangan, pengerjaan rangka, pemasangan batu bata, dan lainnya.
Hard-skill yang Paling Banyak Diminati
Keterampilan teknis yang paling banyak diminati dapat berubah setiap tahunnya, tergantung pada apa yang paling dibutuhkan oleh para pemberi kerja di pasar tenaga kerja. Menurut analisis LinkedIn tentang keterampilan teratas yang diprioritaskan oleh para pemberi kerja, berikut adalah 10 keterampilan teknis yang paling diminati pada tahun 2023:
- Pengembangan Perangkat Lunak
- SQL
- Finance
- Python
- Java
- Data Analysis
- Javascript
- Cloud Computing
- Operasional
- Customer Relationship Management
Apa itu Soft-skill?
Soft-skills adalah atribut interpersonal yang melampaui pengetahuan teknis yang tertera pada CV Anda. Apakah Anda dapat berkolaborasi dengan lancar dalam sebuah proyek, mengomunikasikan ide dengan jelas, atau berempati dengan rekan kerja yang sedang mengalami hari yang berat. Soft-skills adalah kualitas tak berwujud yang tidak hanya membantu kinerja Anda, tetapi juga menjadikan Anda rekan kerja yang hebat.
Soft-skill yang Paling Banyak Diminati
Menurut laporan “The Class of 2022: The Job Market Outlook for Grads” yang diterbitkan oleh situs lowongan kerja ZipRecruiter, 10 soft-skills berikut adalah yang paling sering disebutkan dalam daftar lowongan kerjanya:
- Keterampilan Berkomunikasi
- Pelayanan Pelanggan
- Penjadwalan
- Keterampilan Manajemen Waktu
- Manajemen Proyek
- Analytical Thinking
- Compliance
- Kemampuan untuk Bekerja Secara Mandiri
- Keterampilan interpersonal
- Fleksibilitas
Cara Menyorot Hard-skill Anda
Pada CV: Saat mencantumkan keahlian teknis pada CV, hindari penggunaan frasa yang tidak jelas dan umum seperti “pekerja keras” atau sejenisnya karena keahlian ini tidak dapat diukur dan tidak akan membedakan Anda dengan pelamar lainnya. Sebaliknya, cantumkan keahlian yang spesifik, dapat diukur, seperti SEO, Cloud Computing, SQL, dan video editing.
Saat wawancara: Cara paling efektif untuk menonjolkan keahlian teknis Anda saat wawancara adalah dengan membahas proyek yang telah selesai sehingga bisa memberikan bukti konkret tentang keahlian teknis Anda. Bergantung pada peran spesifik yang Anda cari, manajer rekrutmen mungkin meminta Anda untuk melakukan tugas yang bisa memvalidasi pengetahuan Anda di bidang yang relevan. Misalnya, sebagian besar posisi software engineer akan mengharuskan pelamar untuk menyelesaikan tes teknis (techinal test) guna menilai keterampilan pengkodean mereka.
Cara Menyorot Soft-skill Anda
Pada CV: Pertama, pilih beberapa soft-skills yang sesuai dengan persyaratan pada lowongan pekerjaan, lalu persempit menjadi tiga yang paling relevan. Daripada sekadar mencantumkannya di bagian keterampilan CV Anda, cobalah untuk menulis kalimat pendek untuk menguraikan bagaimana Anda menunjukkan setiap soft-skills dan menekankan dampak positif yang ditimbulkannya pada tim atau organisasi Anda, ucap Christian Lovell, seorang manajer program SDM dan pendiri Careers by Chris.
“Anda bisa mengatakan hal-hal seperti ‘memimpin rapat tim mingguan, mendorong dialog terbuka, dan pemecahan masalah secara kolaboratif yang menghasilkan peningkatan efisiensi proyek sebesar 20% selama tiga bulan’ untuk memberikan contoh konkret,” katanya.
Saat wawancara: Lovell menyarankan untuk menggunakan pendekatan bercerita yang serupa untuk menunjukkan keterampilan non-teknis Anda secara efektif dalam wawancara.
“Misalnya, ceritakan saat Anda berhasil menyelesaikan konflik dalam tim atau bagaimana kemampuan beradaptasi Anda membantu tim untuk menyesuaikan diri dengan perubahan mendadak di tempat kerja,” katanya.
Untuk membuat jawaban Anda sesingkat mungkin, dia merekomendasikan penggunaan metode STAR (situation, task, action, result) untuk menyusunnya. “Jelaskan situasinya, tugas apa yang Anda miliki, tindakan yang Anda ambil, dan hasil akhir yang Anda capai serta dampaknya, sambil menekankan keterampilan non-teknis yang Anda gunakan untuk mencapai hasil akhir,” katanya.
Soft-skill vs. Hard-skill: Mana yang Lebih Penting?
Jawabannya, “Itu tergantung”, kata Elena Sarango-Muniz, seorang pelatih eksekutif, dalam sebuah email. “Jika Anda hanya ingin dianggap sebagai ahli teknis, soft-skills tidak akan terlalu penting. Namun, jika Anda ingin menjadi orang yang di atas rata-rata, fleksibel, membuat keputusan yang lebih baik, terhubung dengan orang lain, bersikap empati, dan memimpin dengan mudah, maka soft-skills sangatlah penting – sama pentingnya dengan hard-skills,” tambahnya. Untuk unggul di tempat kerja, ia percaya Anda tidak boleh mengadu soft-skills dengan hard-skills, tetapi sebaliknya secara cekatan mengatur dan memanfaatkan setiap keahlian berdasarkan situasi dan kondisinya.
Pakar lain setuju. “Jika hard-skills adalah mobil balap, maka soft-skills adalah pengemudinya,” kata Scott Greenberg, seorang pelatih kepemimpinan, dalam sebuah email. “Seseorang mungkin memiliki pengetahuan dan kemampuan, tetapi kualitas kepercayaan diri dan ketahananlah yang akan menentukan seberapa jauh mereka melangkah dan seberapa cepat mereka mencapainya.”
Jadi, untuk melangkah jauh dalam karir Anda, investasikan energi yang sama besarnya pada soft-skills dan hard-skills Anda. Dengan cara ini, Anda bukan hanya seorang ahli di bidang Anda, tetapi juga seorang individu karismatik yang mampu memimpin, menavigasi percakapan yang sulit, dan membangun hubungan jangka panjang yang baik di tempat kerja.
Anda membutuhkan tenaga ahli IT yang terjamin kualitas dan performanya dengan kontrak kerja yang fleksibel? Kami, NEXT-IT hadir sebagai salah satu perusahaan outsourcing yang bisa menyediakan tenaga kerja IT Profesional mulai dari level junior hingga senior. Konsultasikan kebutuhan tenaga ahli IT Outsourcing Anda sekarang juga secara GRATIS di sini!